KOLEKSI BUKU

Halaman

Selasa, 23 Februari 2021

Pengertian Break Even Point/Titik Impas




Cara menghilangkan rasa takut kegagalan           Sumber gambar : stevenaitchison.co.uk

Mau berhasil kok takut gagal! Kuno!, sepintas ucapan tokoh wirausahawan ternama Bob Sadino begitu menohok dan berhasil menggelitik hati kita dalam membangun sebuah usaha. Namun apakah kegagalan tidak dapat diminimalisir? Apakah kegagalan justru dapat membuat kita semakin menguatkan tekad kita dalam menjalani sebuah bisnis dan usaha?.sebagai seorang wirausaha ataupun calon wirausaha kalian harus dapat memperhitungkan segala bentuk kemungkinan yang akan terjadi, salah satunya adalah memperhitungkan adanya titik impas (Break Even Point). Break even point yang kemudian disingkat BEP dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana sebuah usaha di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian atau dengan kata lain pada keadaan itu keuntungan atau kerugiaan sama dengan nol. Jika sebuah usaha dalam proses penjualannya hanya cukup untuk menutup biaya variable dan sebagian biaya tetap, maka usaha tersebut menderita kerugian begitupun sebaliknya. Lalu apa yang dimaksud dengan biaya variable dan biaya tetap? Apa saja komponennya? Mari kita bahas satu persatu.


Sebelum kita masuk ke materi lebih jauh maka kalian harus mengetahui dahulu manfaat yang didapat ketika kita melakukan perhitungan BEP, manfaat tersebut antara lain:

1. Sebagai alat perencanaan dalam menghasilkan laba produksi

2. Sebagai bahan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan.

3. Sebagai alat dalam mengevaluasi laporan laba dari sebuah usaha secara keseluruhan

4. Sebagai alat pelaporan yang mudah dibaca dan dimengerti.

Berikut ini adalah beberapa pengertian BEP atau Definisi BEP (Break-even Point) menurut para ahli.

Pengertian BEP menurut Yamit (1998:62), Break Even Point atau BEP dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC).


Pengertian BEP menurut Mulyadi (1997:72), impas adalah suatu keadaan dimana suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi, dengan kata lain suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan (revenue) sama dengan jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.

Pengertian BEP menurut Simamora (2012:170), BEP atau titik impas adalah volume penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi bersih.

Pengertian BEP menurut Garrison (2006:335), Break even point adalah tingkat penjualan dimana laba sama dengan nol, atau total penjualan sama dengan total beban atau titik dimana total margin kontribusi sama dengan total beban tetap.

Pengertian BEP menurut Hansen dan Mowen (1994:16), ”Break Even Point is where total revenues equal total costs, the point is zero profits” atau dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi Break even point adalah di mana total pendapatan biaya total yang sama, intinya adalah nol keuntungan.

Pengertian BEP menurut Harahap (2004), Break even point adalah suatu kondisi perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian artinya semua biaya biaya yang telah dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk.

Permasalahan Usaha Kerajinan Pasar Global dan Solusinya

Beberapa permasalahan yang sering muncul dalam evaluasi usaha beserta solusinya antara lain:




1. Minimnya Modal Usaha

Jadi Permasalahan UKM Paling Mendasar Permasalahan UKM paling utama adalah minimnya modal usaha. Akibatnya, para pengusaha tidak bisa menaikkan jumlah produksinya untuk mencapai omzet lebih banyak. 

Cara Mengatasi: Jika kalian mengalami masalah ini, solusi yang bisa kalian terapkan untuk mengumpulkan modal usaha adalah kalian bisa memanfaatkan berbagai lembaga pendanaan yang menawarkan modal pembiayaan berbasis sistem equity crowd funding. Melalui fasilitas ini, kalian bisa mendapatkan modal usaha dari orang-orang yang berminat untuk membiayai suatu usaha skala kecil menengah (UKM). 

2. Kurang Tahu Bagaimana Cara Membesarkan Bisnis 

Permasalahan UKM selanjutnya adalah minimnya pengetahuan pengusaha UKM tentang manajemen bisnis yang baik. Banyak pelaku UKM hanya fokus memproduksi barang, dengan tidak memikirkan bagaimana strategi ekspansi bisnisnya lebih besar lagi. Akibatnya, pengusaha UKM kesulitan dalam meningkatkan level bisnisnya. Usaha yang mereka jalankan tidak berkembang dan omzet yang didapat tidak mengalami kenaikan. 

Cara Mengatasi: Agar kalian selalu up to date dengan perkembangan strategi bisnis terbaru, satu-satunya cara yang harus kalian lakukan adalah banyak membaca dan belajar. Kalian bisa belajar dari pengalaman yang dibagikan oleh banyak pebisnis dunia maupun lokal dari berbagai buku, situs berita, jejaring sosial, atau melalui seminar, workshop, dan lain-lain. Selain itu, kalian juga sangat disarankan untuk bergabung ke suatu komunitas bisnis yang dapat mempertemukan kalian dengan banyak praktisi bisnis lainnya. Dengan begitu, kalian bisa saling berbagi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman usaha kalian lebih luas lagi.

3. Kurangnya Inovasi Produk 

Dalam meningkatkan daya saing bisnisnya, seorang pengusaha UKM juga sering mengalami kendala dalam melakukan inovasi produk. Salah satu penyebab sulitnya produk UKM bersaing di pasar mancanegara adalah rendahnya daya saing produk. Apalagi, jika dihubungkan dengan harga yang ditawarkan, produk UKM Indonesia masih jauh dari kualitas yang ditawarkan produk luar negeri. 

Cara Mengatasi: Untuk meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang. Agar produk kalian dilirik, kalian harus menawarkan produk inovatif yang berbeda dengan produk sejenis lainnya. Jika kalian kesulitan dalam melakukan inovasi produk, maka kuncinya adalah jangan pernah berhenti mencoba. Cobalah melakukan inovasi produk dengan menerapkan formula atau cara produksi yang baru. Kalian juga harus membuka diri dan bergabung dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Kementrian Koperasi dan UKM serta perusahaan-perusahaan yang memberi perhatian khusus kepada UKM. Selain aktif mengikuti pelatihan, pelaku UKM juga harus aktif dalam menganalisa produk kompetitor. Hal ini penting dilakukan untuk menganalisa harga, tren bisnis, serta mencari ide inovatif yang bisa kalian terapkan untuk produk kalian. 

4. Kesulitan Mendistribusikan Barang 

Permasalahan UKM selanjutnya terletak pada masalah pendistribusian barang. Selama ini banyak pelaku UKM kekurangan channel dalam mendistribusikan produknya. Kebanyakan hanya fokus mendistribusikan barang kepada beberapa kolega dan pengepul yang dikenalnya saja. Tentu cara pemasaran seperti ini masih sangat sederhana dan jangkauannya belum terlalu luas. 

Cara Mengatasi: Aktiflah mengikuti pameran produk yang diadakan berbagai lembaga pemerintah, swasta, maupun komunitas. Cara ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar kalian. Selain itu, cobalah melakukan kerjasama dengan berbagai merchant/outlet yang bisa membantu memasarkan produk Kalian di toko mereka. Dengan demikian, pendistribusian produk kalian bisa lebih luas dan menjangkau pasar yang lebih luas juga. 


5. Belum Memaksimalkan Pemasaran Online 

Permasalahan UKM yang kelima ini masih berhubungan erat dengan poin keempat, yaitu sulitnya mendistribusikan barang. Salah satu faktor yang menyebabkan pendistribusian barang UKM kurang meluas karena pengusaha belum melakukan pemasaran online. Beberapa pelaku UKM sudah memasarkan produknya secara online melalui media sosial, situs marketplace, dan lain-lain, akan tetapi dalam prakteknya masih kurang maksimal. Sehingga, hasil pemasaran online yang didapat pun kurang maksimal. 

Cara Mengatasi: Untuk memaksimalkan pemasaran online, hal utama yang harus dilakukan pengusaha UKM adalah memilih saluran pemasaran online dengan tepat, kemudian fokus memasarkan di saluran tersebut. Misalnya: seorang pengusaha kerajinan tangan sebaiknya memasarkan produknya melalui instagram sebagai permulaan dan fokus memasarkan di satu saluran saja dan lakukan optimasi secara berkala agar pemasaran di saluran tersebut menghasilkan peningkatan. Membuka peluang reseller/ dropshipper juga tidak ada salahnya untuk kalian coba. Dengan semakin banyaknya orang yang mempromosikan produk kalian, maka peluang terjadinya penjualan pun semakin besar.



Sumber Pustaka

Vini Anggalia, Rossa, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 12". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

Rabu, 17 Februari 2021

Contoh Analisis SWOT Kerajinan Bingkai Foto dari daun kering






Sumber Gambar : www.slideshare.net

Selasa, 16 Februari 2021

PENILAIAN HARIAN PKWU KELAS 11 KD 3.7

Waktu Pengerjaan: 30:00 menit!

Komponen Evaluasi Hasil

Evaluasi usaha merupakan aktivitas yang bertujuan untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha secara prinsip ialah membandingkan rencana usaha yang dibuat sebelum kegiatan usaha tersebut dilaksanakan dengan apa yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan usaha tersebut. Suatu usaha dapat dikatakan berhasil ketika usaha tersebut dapat memenuhi segala kewajiban seperti pembayaran modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga kerja dan lain sebagainya.

Evaluasi Usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.

Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.

Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Terdapat beberapa kegunaan dari evaluasi kelayakan usaha, yaitu:

1. Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya.

2. Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan.

Beberapa komponen evaluasi hasil usaha sebagai berikut:

1. Tujuan evaluasi kelayakan usaha

Dimana evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari usaha yang dilaksanakan. Evaluasi memiliki beberapa kegunaan seperti meminimalisir kegagalan dalam investasi dan dapat memberikan peluang berhasil untuk usaha berikutnya.

2. Tahap-tahap evaluasi kelayakan usaha

Terdapat beberapa aspek dalam evaluasi kelayakan usaha yang dapat diteliti sesuai kebutuhan yaitu aspek pemasaran, teknis, keuangan, legal, dan lingkungan.

3. Monitoring dan evaluasi usaha

Perlu adanya keyakinan diri bahwa ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis sehingga usaha yang sedang dilaksanakan bisa berjalan dengan baik.


Kapan Melakukan Evaluasi Usaha

Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu:

1. Secara rutin/berkala.

Kalian bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untuk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.


2. Secara Insidental

Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha kalian. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi secara insidental sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi yang rutin, diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi.


Sumber Pustaka

Vini Anggalia, Rossa, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 12". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

Rabu, 10 Februari 2021

Melakukan Analisis Peluang Usaha

Proses analisis peluang usaha dapat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat). Dengan demikian kalian tidak akan gegabah mengambil keputusan. Kalian juga akan mengetahui apakah usaha tersebut bisa dijalankan ataukah harus mengganti dengan usaha lain.


1. Strength (Kekuatan) 

Kekuatan adalah keunggulan yang dimiliki oleh usaha yang akan kalian jalankan. Kekuatan utama usaha ini bisa memengaruhi secara positif baik untuk saat ini maupun di masa mendatang. Kekuatan usaha bisa diketahui dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

a. Apa saja keunggulan dari usaha kalian? 

b. Apa kelebihan yang dimiliki usaha yang tidak dimiliki oleh pesaing kalian? 

c. Apa saja keunikan usaha kalian? 

d. Apa hal utama yang membuat usaha kalian sukses selama ini? 

e. Apa saja keunggulan usaha kalian dimata konsumen

2. Weakness (Kelemahan) 

Weakness merupakan kelemahan dari usaha kalian yang dapat memberikan pengaruh negatif pada perusahaan di saat ini ataupun di masa mendatang, nah untuk mengetahui kelemahan dari usaha kalian, maka kalian bisa menganalisisnya dengan beberapa pertanyaan berikut: 

1. Apa yang bisa diperbaiki dari usaha kalian ? 

2. Apa yang sebaiknya yang harus dihindari oleh usaha kalian ? 

3. Faktor apa saja yang membuat penjualan usaha menurun? 

4. Apa kelemahan usaha kalian dari kacamata konsumen? 

5. Apa saja sepak terjang kompetitor sehingga pesaing lebih baik dari usaha milik kalian?


3. Opportunities (Peluang)

Opportunities merupakan peluang yang dimiliki oleh sebuah usaha sehingga mempunyai kesempatan untuk dapat berkembang di masa mendatang. Pertanyaan yang bisa digunakan untuk menggali peluang usaha adalah: 

1. Kesempatan apa yang dimiliki oleh usaha kalian saat ini? 

2. Hal apa yang sedang tren dan sejalan dengan usaha kalian?


4. Threats (Ancaman) 

Threats merupakan ancaman yang mungkin bisa menjadi kendala bagi perusahaan untuk dapat berkembang. Pertanyaan yang sesuai untuk mengetahui ancaman bagi usaha kia adalah: 

1. Apa saja kendala yang dihadapi oleh usaha kalian saat ini? 

2. Hal apa yang sedang atau telah dijalankan oleh kompetitor dari usaha kalian? 

3. Kemajuan teknologi apa yang menjadi ancaman untuk usaha kalian? 

4. Apa saja peraturan pemerintah baru yang sekiranya akan mengancam kemajuan usaha kalian?


Analisis SWOT ini setidaknya bisa membantu kalian untuk menetapkan strategi bagi usaha kalian. Metode ini juga bisa membantu menelaah keunggulan dan masalah yang terjadi dalam usaha kalian.



Sumber Pustaka

Mila Sughesty, Marta, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 10". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.  

Selasa, 09 Februari 2021

Proses Produksi Kerajinan dari Limbah Berbentuk Bangun Ruang.

Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi, tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk dan estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempurnaan bentuk karya. Sedangkan aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerajinan (ergonomis). Nilai estetik karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik atau pemakai. Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis sekaligus sebagai fungsi hiasan. Berikut ini akan dibahas proses produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang, yaitu pembuatan kerajinan lampu hias dari limbah botol minuman. 

Proses pembuatan karya kerajinan lampu hias dari limbah botol minuman plastik berikut ini merupakan alternatif dalam berkarya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang, kalian diharapkan mencari alternatif lain disesuaikan dengan aneka ragam limbah yang ada di daerahmu. Produksi kerajinan lampu hias dari bahan limbah botol minuman plastik di bawah ini merupakan contoh untuk menambah pengetahuanmu, tentunya masih banyak produk kerajinan dari bahan limbah lainnya yang merupakan kekayaan budaya Indonesia. 


Berikut ini bahan yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan lampu hias :
1. Botol bekas 
2. Sendok plastik 
3. Lampu lengkap 
4. Pisau 
5. Obeng 
6. Lem 
7. Cat 
8. Tiang untuk tempat berdirinya lampu


Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Berbentuk Lampu Hias 
1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan. 
2. Langkah Selanjutnya, potong botol plastik sesuai dengan gambar di atas. 
3. Potong-potong sendok plastik sesuai pada gambar. 
4. Satukan botol dengan sendok agar terlihat indah menggunakan lem. 
5. Cat sendok yang sudah ditempelkan. 
6. Potong-potong botol membentuk seperti daun nanas seperti gambar di atas, lalu dicat. 
7. Pasang lampunya dan tiang untuk berdiri. 
8. Lampu hias dari botol bekas siap untuk digunakan.


Sumber Pustaka

Lardiatama, Trada, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 11". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.



ABSENSI PKWU

Waktu Pengerjaan: 30:00 menit!

PENILAIAN HARIAN KELAS 12 PKWU 3.7

Waktu Pengerjaan: 30:00 menit!

Rabu, 03 Februari 2021

Menggali Ide Dan Memanfaatkan Peluang Usaha




 Banyak orang yang sukses berkat sebuah ide atau gagasan cerdasnya dalam memanfaatkan suatu peluang usaha. Selain kerja keras, harus ada ide-ide inovatif untuk menuju kesuksesan sebuah usaha. Oleh karenanya, sebelum memutuskan membangun sebuah konsep usaha, maka mencari, menggali dan mengeksplorasi ideide usaha sangatlah diperlukan. Berikut ini adalah 8 cara untuk menggali ide-ide usaha yang bias kalian lakukan:

1. Manfaatkan Internet dan Media Elektronik Lainnya

Di era sekarang, internet, radio, dan televisi merupakan jalur terbaik dalam memperoleh informasi, termasuk info tantang membangun bisnis. Namun internet lebih fleksibel, karena bisa kita eksplorasi kapan saja. Jadi internet merupakan jalan termudah menggali dan menemukan ide-ide usaha yang mungkin belum kita ketahui selama ini, Khususnya bagi daerah yang sudah terjangkau internet.

 2. Baca Buku dan Referensi Bisnis

Ketika kalian masih bingung “harus mau buka usaha apa?” Maka buku, majalah, pamflet, buklet dan koran bisnis bisa menjadi sumber informasi yang dapat membantu anda menciptakan ide-ide bisnis yang bagus.


3. Ikuti Kegiatan Seminar Usaha

Jika buku dan internet belum dapat membantu kalian dalam menggali gagasan bisnis yang potensial, maka sesekali kalian coba ikuti seminar-seminar tentang bisnis dan kewirausahaan. Di sana kalian akan mendapat ilmu dan mentor yang berpengalaman dalam membangun usaha

4. Mengamati Lingkungan Sekitar (Survey Langsung) 

Salah satu cara menggali ide-ide usaha adalah dengan melakukan pengamatan atau survey langsung ke lingkungan sekitar. Perhatikanlah apa saja kebutuhan orangorang yang bisa menjadi peluang usaha atau amati adakah bahan-bahan atau sumber daya yang tak berguna yang bisa menjadi barang ekonomis. Perhatikan , lihat, pikirkan, dan renungkan. Hal ini akan membuat kalian menemukan ide usaha yang brilian.


Analisa Peluang Usaha

 Sebelum memulai sebuah usaha, kalian memerlukan sebuah analisa peluang usaha. Analisis peluang usaha adalah suatu analisis yang bertujuan mengetahui apakah usaha yang tersebut dapat dikerjakan, dilaksanakan dan memberikan keuntungan di kemuadian hari. Tujuan analisis peluang usaha ini adalah untuk mendukung kesuksesan sebuah bisnis di masa mendatang, jika kalian melakukan analisa peluang usaha, bisnis kalianpun dapat dijalankan tanpa mengalami banyak kendala.

 Adapun manfaat yang bisa kalian dapatkan degan melakukan analisis peluang usaha diantaranya adalah: 

1. Mencegah kerugian atau kebangkrutan usaha Anda. 

2. Mengetahui produk atau jasanya jika dibutuhkan oleh pasar setempat. 

3. Mengetahui minat konsumen akan produk atau jasa yang akan ditawarkan. 

4. Mengetahui rugi laba ketika berbisnis. 

5. Menetapkan teknik pemasaran yang tepat. 

6. Mengetahui berapa lama usaha dapat berjalan. 

7. Mengetahui jika usahanya memang layak dijalankan. 

8. Mengetahui persaingan yang terjadi di pasar.


Sumber Pustaka

Mila Sughesty, Marta, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 10". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.  

Selasa, 02 Februari 2021

Industri kreatif

Industri kreatif memang industri yang tiada batas, wirausaha kerajinan bahan limbah adalah salah satu contohnya. Jika kamu adalah seorang yang kreatif, tidak ada salahnya untuk mencoba kewirausahaan ini. Selain bisa bermanfaat untuk manusia, kewirausahaan ini pun bermanfaat bagi lingkungan. Sebab dalam proses kerajinan bahan limbah, itu berarti kamu akan memanfaatkan sampah atau limbah yang mencemari lingkungan. Kamu mendaur ulang sampah yang tidak ada harganya mejadi barang baru yang bisa bermanfaat dan memiliki nilai tersendiri. Tertarik untuk melakukannya? Sebelumnya mari kita pahami dulu ya, beberapa jenis aneka produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang.

Aneka Jenis Kerajinan Bahan Limbah Secara umum, terdapat dua jenis kerajinan bahan limbah yang bisa dibuat. 

1. Kerajinan Bahan Limbah Bangun Datar Seperti namanya, kerajinan ini memanfaatkan limbah yang memiliki permukaan datar yang tidak memiliki ruang. Hasil karya kerajinan ini pun berbentuk dua dimensi. 

2. Kerajinan Bahan Limbah Bangun Ruang Sedangkan kerajinan bahan limbah bangun ruang adalah kerajinan yang membentuk ruang tiga dimensi. Kamu bisa melihatnya dari segala sudut.

Jenis Kerajinan Limbah Berdasarkan Output Lalu jenis kerajinan bahan limbah berdasarkan output produknya terdiri dari. 

a. Interior 

Hasil dari kerajinan bahan limbah ini berupa benda yang disimpan atau digunakan di dalam ruangan atau rumah.

Contoh : 


b. Eksterior
Sedangkan eksterior berarti hasil kerajinan bahan limbah kegunaannya di luar ruangan. Contoh kerajinan bahan limbah eksterior:

Contoh :

c. Aksesoris/Perihasan 
Hasil kerajinan sebuah aksesoris souvenir atau perhiasan yang bisa digunakan di tubuh. 

Contoh kerajinan bahan limbah berbentuk aksesoris/perhiasan:

 Sandal dari ban bekas
Nah, sekarang coba kalian berikan contoh lagi  jenis kerajinan bahan limbah berdasarkan output, interior, Eksterior dan Aaksesoris perhiasan ! Jawaban kalian tuliskan dalam kolom komentar ya !


Sumber Pustaka

Lardiatama, Trada, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 11". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.


Pengertian produksi dan sistem produksi


Apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi? Produksi sering di artikan membuat barang, produksi mengandung makna yang lebih luas. Setiap saat manusia memerlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Barang dan jasa tidak tersedia dengan sendirinya, tetapi harus dibuat dahulu. Kegiatan yang dilakukan oleh pabrik perakitan motor, petani dan dokter adalah contoh dari produksi. Motor, padi dan jasa pengobatan yang dihasilkan, memberikan manfaat bagi manusia.

Produksi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kegiatan yang menghasilkan atau menciptakan barang. Kegiatan produksi tidak sekadar menciptakan manfaat suatu barang tetapi juga menambah guna suatu barang. Petani menghasilkan padi dan ketela juga merupakan kegiatan produksi. Tepung ketela digunakan oleh pabrik roti untuk menghasilkan roti. Perubahan tepung ketela menjadi roti mengalami perubahan bentuk maupun kegunaan.

Dengan demikian, dalam arti luas kegiatan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

3. Faktor produksi dapat dibedakan menjadi empat yaitu: 

a. Faktor Produksi Alam (Sumber Daya Alam) 
Faktor produksi alam merupakan segala sesuatu yang disediakan alam untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.

b. Faktor produksi Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia)
Faktor produksi tenaga kerja merupakan segala kegiatan manusia yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menciptakan atau menambah nilai guna barang atau jasa. Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang memegang peranan penting dalam proses produksi. Tanpa tenaga kerja, sumber daya alam yang dianugerahkan oleh Tuhan YME kepada kita tidak akan ada gunanya.

c. Faktor Produksi Modal
Manusia dapat melakukan proses produksi tidak hanya dengan mengandalkan faktor produksi alam dan faktor produksi tenaga kerja. Petani dapat saja menanam padi hanya dengan menggunakan tanah dan tenaga yang dimilikinya. Akan tetapi coba kamu bayangkan, tentu petani tersebut akan memanen padi lebih banyak apabila dalam bercocok tanam ia menggunakan alat bantu misalnya cangkul, traktor dan sebagainya. Dalam pengertian ekonomi segala benda atau alat buatan manusia yang dapat digunakan untuk memperlancar proses produksi dalam menghasilkan barang atau jasa disebut modal.

d. Faktor Produksi Kewirausahaan atau Entrepreneurship
Faktor produksi kewirausahaan adalah kemampuan intelektual seseorang untuk mengelola atau menyatukan ketiga faktor produksi di atas dalam suatu proses produksi.

Pertanyaan diskusi

Menurut kalian dari Faktor-faktor produksi tersebut, faktor apakah yang menjadi kendala seseorang dalam melakukan proses produksi, berikan alasannya ! Jawaban kalian isi dalam kolom komentar ya

Sumber Pustaka

Vini Anggalia, Rossa, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 12". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN