KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 1.2 NILAI DAN
PERAN GURU PENGGERAK
SEPTIAN SAEPUL ROHMAN,
S.Pd.SD.,Gr
Calon Guru Penggerak
Angkatan 8 Kab. Bogor
Mempelajari
modul 1.1 dan 1.2 banyak memberikan pelajaran bagi saya tentang pembelajaran
yang berfokus pada murid dan refleksi untuk
terus memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan. Dengan mempelajari modul
ini membuat saya berefleksi ternyata masih banyak kekurangan dalam diri saya
dalam melakukan proses pembelajaran kepada siswa.
Dari
pengetahuan yang saya peroleh dalam mempelajari modul ini, saya jadikan sebagai dasar dalam melakukan
perubahan proses pembelajaran yang saya
lakukan.
Dalam
menyelesaikan tugas koneksi materi pada modul 1.2 ini saya mencoba melakukan
refleksi dengan model 4P
Peristiwa:
Dalam
mempelajari modul 1.1 saya menjadi lebih paham tentang makna pendidikan menurut
Ki Hajar Dewantara. Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah tempat
persemaian benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan.
Pendidikan dan kebudayaan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan
melainkan sebuah satu kesatuan. Ketika kita bermimpi untuk mewujudkan sebuah
kebudayaan /peradaban bangsa yang dicita-citakan pendidikan merupakan pondasinya. Sehingga menurut Ki Hajar
Dewantara pendidikan tidak hanya terkait dengan siswa bersekolah, siswa
mendapatkan nilai yang baik, menuntaskan materi akan tetapi pendidikan lebih
bermakna daripada itu, pendidikan merupakan cara untuk menjemput kebudayan dan peradaban
bangsa yang dicita-citakan
Pelajaran yang saya dapatkan
dalam memaknai proses pendidikan dan pembelajaran menurut Ki Hajar Dewantara
adalah seyogyanya guru harus fokus terhadap perkembangan murid yang holistik.
Pembelajaran yang kita lakukan sebagai guru berorientasi kepada tumbuh kembang murid dan harus dapat
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat.
Momen berikutnya yang
mencerahkan bagi saya dalam mempelajari modul 1.2 ini adalah bagaimana saya
mampu megelaborasi nilai dan peran guru penggerak. Dalam modul 1.2 ini diawali
dengan bagaimana saya mampu memahami cara
kerja otak, sistem berpikir cepat dan lambat serta hubungan otak dalam
mempengaruhi bagaimana manusia tergerak.
Dengan memahami cara kerja
sistem otak saya menjadi paham dalam merespon setiap tingkah laku murid dan
upaya apa yang harus saya lakukan dalam hal mendorong motivasi belajar murid.
Dalam modul 1.2 ini saya juga
diberikan pemahaman terkait dengan nilai dan peran guru penggerak. Dan menjadi tantangan bagi saya untuk dapat mewujudkan
nilai dan melakukan peran sebagai guru
penggerak dalam keseharian saya ketika
melaksanakan proses pembelajaran.
Nilai dan peran guru penggerak yang harus dimiliki adalah berpihak
pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif dan reflektif.
Pertama berpihak pada murid
memberikan pemahaman kepada kita bahwa sebagai guru penggerak harus memiliki semangat untuk memberdayakan dirinya serta
memanfaatkan aset/kekuatan yang ada untuk memfasilitasi suasana belajar dan proses pembelajaran yang
positif serta berkualitas bagi muridnya. Kedua Mandiri adalah
bagaimana kita seorang guru penggerak mampu dalam melakukan aksi serta berkenan
mengambil tanggung jawab dan turun tangan untuk memulai perubahan. Ketiga Reflektif, yaitu guru penggerak harus
mampu memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada
diri sendiri maupun pihak lain secara positif apresiatif produktif. Keempat kolaboratif
yaitu guru penggerak harus membangun
rasa saling percaya dan saling menghargai, serta mengakui dan mengelola
kekuatan serta perbedaan peran tiap pemangku kepentingan di sekolah, sehingga
tumbuh semangat saling mengisi, saling melengkapi dalam melakukan kerjasama.
Kelima adalah inovatif dimana guru harus mampu senantiasa memunculkan gagasan
segar dan tepat guna dalam menemukan inovasi yang dapat berguna untuk kemajuan prestasi
belajar siswa.
Adapun kaitan
antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah di modul 1.1 kita diberikan
pemahaman bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan tersebut maka seorang guru harus
memiliki nilai dan peran guru penggerak seperti berpihak pada murid, mandiri,
reflektif, kolaboratif dan inovatif dalam melaksanakan proses pembelajarannya
tersebut. Dengan mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak maka akan
tercipta suatu proses pembelajaran yang berpihak pada murid diantaranya
pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran yang inovatif dan pembelajaran
diferensiasi sehingga pembelajaran bagi siswa bukan lagi menjadi beban
melainkan kebutuhan sehingga terdorong motivasinya dengan selalu semangat dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Perasaan:
Saat
momen itu terjadi saya merasa tercerahkan dan tersadarkan serta berefleksi bahwa proses pembelajaran yang
saya lakukan masih kurang tepat, dan membuat siswa tidak termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran itu memang karena pendekatan pembelajaran yang
saya lakukan masih berpusat pada guru dan masih menganggap otoritas guru
menjadi hal yang paling diutamakan. Namun setelah mempelajari modul 1.1 dan
1.2 ini membuat saya tercerahkan untuk
mengubah mindset saya terhadap proses pembelajaran yang berpihak pada murid dan
mengubah cara pandang saya terhadap proses pembelajaran yang kurang tepat.
Pembelajaran:
Sebelum
momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa
belajar hanya untuk ujian, kendali
belajar berada pada guru, siswa mempunyai kebutuhan dan minat belajar yang
sama, belajar itu menghafal dan keberhasilan belajar ditandai dengan pencapaian
nilai sesuai KKM, penilaian belajar sepenuhnya wewenang guru namun sekarang
saya berpikir bahwa belajar tidak hanya sekedar untuk siap ujian namun lebih
luas dan bermakna yaitu bagaimana siswa kita siap hidup dengan keselamatan dan
kebahagiaan ketika dewasanya nanti dalam berbaur dengan masyarakat. Belajar
tidak hanya mengejar angka namun kompetensi sehingga kompetensi yang dia peroleh
ketika belajar dapat diaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan belajar
itu melatih kemandirian agar kelak mereka tidak menjadi beban bagi orang
lain akan tetapi menjadi orang yang
bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Dengan mempelajari modul 1.1 dan 1.2 ini mencerahkan saya dan membuat saya
belajar bahwa karakteristik dan kebutuhan siswa menjadi hal yang penting untuk
diperhatikan dalam merancang sebuah strategi pembelajaran bagi guru. Dengan
pembelajaran yang berpihak pada siswa akan selalu mengutamakan kepentingan
siswa dalam membangun perkembangan siswa secara holistik.
Penerapan ke depan (Rencana):
Pengembangan diri yang
sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang,
untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak
diantaranya :
- Merancang pembelajaran yang berpihak pada
murid dengan memperhatikan kodrat
zaman dan kodrat lingkungan
- Mengintegrasikan permainan ke dalam
proses pembelajaran untuk dapat membuat proses pembelajaran yang
menyenangkan.
- Melakukan pengembangan diri secara
berkelanjutan dengan mengikuti berbagai pelatihan seperti webinar, KKG dan
pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi saya dalam
melakukan proses pembelajaran yang berpihak pada murid.
- Aktif dalam melakukan kolaborasi bersama
guru lain dengan saling berbagi pengetahuan dan praktik baik yang
dilakukan sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
- Selalu melakukan refleksi untuk dapat
mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada untuk dapat memperbaiki proses
pembelajaran berikutnya.
0 comments:
Posting Komentar