REFLEKTIF PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
Oleh : Septian Saepul Rohman, S.Pd.SD.,Gr
Ki
Hajar Dewantara merupakan Tokoh Pendidikan Nasional yang ide-ide dari
pemikirannya yang demokratis tentang
kesetaraan dalam dunia pendidikan menjadi
inspirasi bagi para guru sehingga guru akan berusaha dapat mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki siswa berkembang
dan bermanfaat untuk kehidupannya di masa depannya nanti.
Berikut ini adalah beberapa pemikiran
dan gagasan dari seorang Ki Hajar Dewantara yang saya ketahui dan pahami.
1. Ing Ngarso Sung Tulodo
Sebuah filosofis
yang harus menjadi renungan semua guru, karena di dalam prinsip ini menurut Ki
Hajar Deawntara guru harus menjadi teladan atau panutan bagi siswanya baik
dalam bertutur kata, maupun berperilaku
sehingga menjadi cermin untuk
semua siswanya dalam berperilaku.
2. Ing Madya Mangun Karso
Dalam pemikiran
ini guru harus mampu menjadi motivator yang memberikan semangat kepada muirdnya
atau orang lain yang ada di sekitarnya untuk mencapai sebuah prestasi dalam
proses pembelajaran yang dilakukan. Karena dalam pemikikiran konsep Ing Madya
Mangun Karso memiliki makna bahwa ketika guru berada di tengah-tengah siswanya, guru harus
mampu menumbuhkan semangat dalam dirinya
bukan menjadi guru yang menghakimi dan membuat mental siswa tidak baik yang
akan berdampat negatif bagi perkembangan akademik maupun mentalnya. Contoh
sikap yang harus dihindari antaranya menggunakan hukuman ketika menghadapi
siswa yang berperilaku tidak sesuai dengan kesepakatan peraturan di kelas yang
telah ditetapkan.
3. Tutwuri Handayani
Tut wuri Handayani menjadi filosofis
dari Ki Hajar Dewantara yang semua orang dalam dunia pendidikan paham, bahwa
dalam konsep ini guru harus mampu mendorong siswa agar senantiasa bersemangat
berkarya dan berprestasi serta memberikan keleluasaan bagi dirinya untuk dapat menentukan
sebuah keputusannya berdasarkan dari pemikirannya sendiri sehingga peran guru
adalah memperhatikan dan memastikan pilihan nya itu akan berdampak positif bagi
masa depannya. Pembelajaran yang dilakukan guru berdasarkan konsep pemikiran
ini membuat guru hendaknya tidak menjadikan sumber pengetahuan adalah dirinya,
tapi bagaimana guru memberikan kepercayaan bahwa siswa bisa mengonstruksi
pengetahuannya sendiri secara bermakna.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) yang telah saya jelaskan di atas memiliki
relevansi dengan kondisi pendidikan Indonesia saat ini. Mungkin kita pernah mendengar
berita yang beredar terkait peristiwa yang
terjadi pada seorang oknum guru melakukan tindakan-tindakan yang seharusnya
tidak layak dilakukan oleh seorang guru sehingga harus berhadapan dengan kasus
hukum. Kita sebagai guru harus mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut dan
menjadikan refleksi buat kita serta merenungi pemikiran KHD Ing Ngarso Sung
Tulodo dimana seorang guru harus benar-benar menjadi teladan bagi siswanya.
Dengan menjadi teladan bagi siswanya itu menjadi pembelajaran yang paling
efektif buat mereka untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada diri mereka.
Bagaimana mungkin kita mengharapkan siswa kita memiliki karakter baik yang
diharapkan sedangkan kita sebagai guru masih tidak mampu memberikan keteladanan
pada siswa di sekolah.
Selain itu di dalam pembelajaran kita menyadari masih memiliki banyak
kekurangannya karena tidak sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan nyata siswa. Pembelajaran masih cenderung hanya sekedar
mentransfer materi tanpa ada memperhatikan pengalaman nyata siswa di dalam
dan di luar kelas sehingga lebih banyak teorinya daripada praktik. Hal ini menjadi renungan bagi kita bagaimana caranya
untuk dapat memfasilitasi mereka dalam pembelajaran agar lebih bermakna. Hal
ini memiliki relevansi dengan pemikiran KHD Ing
Madya Mangun Karso dan Tutwuri Handayani. Dengan memahami pemikiran beliau ini
kita akan berupaya untuk dapat memotivasi, mendorong siswa agar terus
bersemangat dalam meraih prestasi. Hal ini akan sulit terwujud jika di dalam
pembelajaran yang diberikan guru kepada siswanya
tidak berlandaskan pada bakat, minat dan kebutuhan siswa.
Belum sepenuhnya saya melaksanakan semua
pemikiran KHD di tempat saya mengajar. Adapun beberapa pemikiran KHD yang sudah
saya coba terapkan adalah dengan membuat program – program pembiasaan yang
dapat membantu mereka menumbuhkan nilai-nilai positif untuk membentuk karakter
sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Misalnya seperti pembiasaan jumat mengaji dan melaksanakana shalat dhuha
dan melaksanakan kegiatan kepramukaan. Selain itu saya berupaya untuk
memberikan suasana belajar yang menyenangkan dengan melakukan adaptasi dengan
perkembangan teknologi untuk dapat saya implementasikan di kelas sebagai media
pembelajaran maupun sumber belajar bagi mereka.
Dalam menjalankan aktivitas mengajar di
sekolah saya merasa sudah memiliki
kemerdekaan dalam setiap menjalankan aktivitas sebagai seorang guru. Hal ini
karena pimpinan saya memberikan keleluasaan kepada saya untuk berkarya dan
berinovatif agar bisa berdampak positif kepada siswa.
Harapan saya setelah mempelajari modul ini
mendapatkan pengetahuan bagaimana menjadi seorang guru yang disenangi oleh siswa dengan hatinya bukan hanya dengan lisannya,
bukan menjadi guru yang ditakuti tapi ingin jadi guru yang di senangi dan
dihargai sehingga saya mampu menjadi seorang guru yang memberikan keteladanan
di hadapan mereka dan guru yang tetap konsisten memiliki motivasi untuk
membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan akademik, afektif dan
psikomotornya serta dapat membantu mereka mengembangkan bakat yang dimilikinya
sehingga dapat berprestasi di kelas maupun di luar kelas ketika mereka berbaur
dengan masyarakat sekitarnya.
Saya berharap dalam mengikuti kegiatan ini terdapat
kolaborasi dan saling berbagi pengalaman
yang dapat saling membantu dan mendukung
sesama guru CGP lainnya yang bersifat positif. Selain itu harapan saya kepada
fasilitator dan pengajar praktik juga agar
dapat membantu dan membimbing saya
sehingga bisa mempelajari materi pada modul dengan sebaik-baiknya. Sehingga saya
dapat merasakan manfaat dalam mempelajari modul ini dan mampu memahami pemikiran-pemikiran dari Ki Hajar
Dewantara untuk dapat diterapkan dalam pembelajaran secara nyata sehingga siswa
menjadi lebih termotivasi dalam belajar di kelas. Dengan melakukan pembelajaran
berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara berharap dapat melatih siswa dalam meningkatkan
kemampuan berpikir, kreatif, dan reflektif serta nilai karakter dari profil
pelajar pancasila.
0 comments:
Posting Komentar