Selasa, 15 Juni 2021
Rabu, 28 April 2021
Menganalisis komponen biaya produksi (Materi kelas 10)
Sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan produksi guna dijual kembali dan menghasilkan keuntungan pastilah membutuhkan sebuah perhitungan yang matang dalam kegiatan produksinya. Kegiatan tersebut tentu membutuhkan perhitungan dalam biaya produksinya, inilah yang bisa disebut dengan biaya produksi sebuah perusahaan.
Pada dasarnya biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dilakukan pada proses produksi perusahaan. Biaya tersebut meliputi bahan baku, overhead dan biaya tenaga kerja langsung. Ketiga unsur biaya tersebut sangat berpengaruh pada kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
Perlu adaya pembelajaran secara khusus bagaimana mengelola keuangan dalam berwirausaha sehingga keuntungan dan kerugian dari perusahaan akan dapat tercapai secara maksimal. Dengan perhitungan biaya produksi (biaya pokok) yang benar dan baik maka akan tercapainya keuntungan suatu perusahan yang besar.
Komponen Biaya Produksi
a. Biaya
Biaya adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan atau perorangan untuk membuat produk atau jasa.
Unsur-unsur biaya
1. Bahan Baku Langsung (Direct Materials)
Bahan baku langsung adalah bahan yang akan menjadi bagian dari barang hasil produksi. Jadi, biaya bahan baku adalah harga pokok bahan tersebut yang diolah dalam proses produksi (Mulyadi, 199:58)
2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Biaya tenaga kerja langsung adalah semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan sesuai dengan fungsi dimana karyawan ditempatkan (bekerja) pada perusahaan.
3. Biaya Tidak Langsung (Factory Overheat Cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya gabungan (joint cost) atau biaya biaya overhead untuk semua satuan output yang diproduksi.
Jenis-jenis biaya
1. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan dalam besaran yang tetap atau stabil
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel merupakan biaya yang besarannya berubah-ubah tergantung pada volume kegiatan
Contoh biaya variabel dalam sebuah perusahaan yaitu bahan baku serta biaya periklanan.
3. Biaya Semivariabel (Mixed/ Semivariable Cost)
Biaya semi variabel meliputi biaya listrik, biaya air, serta telpon.
4. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung ini bisa berupa biaya bahan baku ataupun tenaga kerja.
5. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung berupa biaya asuransi dan sewa motor.
6. Biaya Investasi (Investment Cost)
Biaya investasi merupakan modal awal yang dikeluarkan untuk memulai sebuah usaha. Biaya investasi bisa berupa biaya lahan hingga pembelian mesin.
7. Biaya Operasi (Operational Cost)
Biaya operasi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan selama proses operasi atau produksi berlangsung. Biaya ini bisa disebut sebagai biaya operasional seperti gaji operator.
8. Biaya Perawatan (Maintenance Cost)
Perawatan merupakan bagian penting dalam menjalankan usaha. Perawatan ini bisa berupa perawatan gedung, kendaraan, peralatan, dan lain sebagainya. Biaya perawatan (maintenance cost) digunakan ini digunakan untuk merawat semua alat yang digunakan dalam proses produksi.
9. Biaya Total (Total Cost)
Biaya total merupakan keseluruhan biaya yang digunakan untuk memproduksi sebuah output. Biaya ini bersifat menyeluruh mencakup biaya tetap, biaya semivariabel maupun biaya variabel.
Salah satu contoh biaya total yaitu biaya produksi, mulai dari biaya bahan baku, biaya pemasaran, biaya administrasi dan sebagainya.
Sumber Pustaka
Suliantini, Deni Agustin , 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 10". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Selasa, 27 April 2021
PROMOSI (Materi Kelas 11)
Pertanyaan yang mungkin akan kalian utarakan ketika diminta untuk mempromosikan sebuah produk usaha adalah, Apa itu promosi?, Apa itu strategi promosi dan mengapa saya membutuhkannya? Bagaimana saya tahu strategi promosi apa yang tepat untuk produk usaha saya?, sebelum terlalu jauh membahas tentang strategi promosi kalian harus terlebih dahulu dapat memahami arti dasar kata promosi itu sendiri.
Dalam pengertian usaha menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki arti sebuah usaha perkenalan (dalam rangka memajukan usaha, dagang, dan sebagainya), atau dapat diartikan suatu akitivitas komunikasi yang dilakukan oleh seseorang atau suatu perusahaan dengan masyarakat luas, dimana tujuannya adalah untuk memperkenalkan sesuatu (barang/ jasa/ merek/ perusahaan) kepada masyarakat dan sekaligus mempengaruhi masyarakat luas agar membeli dan menggunakan produk tersebut.
Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa kata utama yang menjadi inti dari promosi adalah "kenal" yang jika diimbuhi kata kerja menjadi "memperkenalkan”, cobalah untuk membayangkan bagaimana ketika kalian ingin mengenal sesuatu? apa yang kalian inginkan untuk mengenal sesuatu? Bagaimana kalian mengenal sesuatu?.
Pada intinya promosi adalah bagaimana kalian memperkenalkan produk usaha kalian kepada calon konsumen. Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga (Simamora, 2003:285).
Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001:221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Menurut Sistaningrum (2020:98) tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi/membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.
Ada lima jenis kegiatan promosi (Kotler, 2001:98-100), antara lain:
1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.
Nah sekarang coba kalian definisikan sendiri menurut kalian apakah yang dimaksud dengan promosi ? Jawaban kalian isikan di kolom komentar ya !
Sumber Pustaka
Lardiatama, Trada , 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 11". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Rabu, 31 Maret 2021
Selasa, 23 Maret 2021
Strategi Penetapan Harga Jual
Sebagai seorang yang baru merintis sebuah usaha dan minim akan pengalaman, kalian mungkin mengalamai kesulitan untuk dapat menentukan harga jual produk yang pas dan tepat. Jika kalian terlampau tinggi dalam menentukan harga kemungkinan penjualan akan tidak berjalan baik atau mungkin banyak konsumen yang tidak ingin membeli produk kalian. Namun tetap ada hal yang dapat produk kalian laku walaupun dipatok dengan harga tinggi, apakah hal itu? dua hal itu adalah Kualitas dan juga Popularitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa pepatah lama mengatakan "ada harga ada rupa", dimana kualitas menjadi hal yang tidak dapat ditawar ketika konsumen harus merogoh koceknya dalam jumlah besar. Popularitas juga sebuah penentu untuk mendongkrak harga produk dalam harga tinggi tanpa adanya penawaran, masalahnya dalam hal ini apakah kalian sudah cukup terkenal untuk dapat menentukan harga produk kalian setingi langit? Lalu cara apa yang harus kalian gunakan dalam menentukan harga jual produk kalian? Mari kita bahas bersama strategi penetapan harga yang dapat kalian gunakan.
1. Mark Up Pricing
Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan beberapa persen harga dari pembelian bahan baku kemudian baru mengkalkulasi modal yang dibutuhkan sebelum mendapatkan markup pricing-nya dimana hasil prosentase yang akan menjadi jumlah keuntungan yang kalian peroleh.
Contoh:
Rumus:
Sumber Pustaka
Lardiatama, Trada, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 11". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
FUNGSI, TUJUAN DAN BENTUK MEDIA PROMOSI PRODUK USAHA KERAJINAN PASAR GLOBAL
Di era sekarang promosi sangat mudah dilakukan, kalian tinggal update status, unggah stories atau nge-Live di media sosial. Sangat tidak sulit untuk mempromosikan sebuah produk. Apalagi kekuatan media sosial sekarang sangatlah kuat. Bayangkan oleh kalian, hanya dengan sekali klik unggah artis kalian, mereka langsung akan bertanya, apa itu yang dia pakai kemudian mereka langsung cari di internet, bisa langsung pesan terus transfer. Semudaah itu loh.
Nah sekarang kita pelajari dulu apa itu promosi.
Pengertian promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya
Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran produk memanfaatkan bauran dari strategi product, place, price dan promotion atau dikenal pula dengan sebutan 4P. Kesuksesan suatu produk di pasaran tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk dan harga yang tepat, melainkan juga tempat penjualan dan cara promosi. Kegiatan dan media promosi bergantung dari pasar sasaran yang merupakan target promosi tersebut dan tempat penjualan produk dilakukan. Promosi produk untuk wisatawan dapat dilakukan diantaranya dengan memasang iklan pada tempat-tempat wisata. Promosi untuk yang lebih luas dapat dilakukan melalui media social (Instagram, Whatsapp, Line, dan lainnya) atau website di internet.
Berikut ini terdapat beberapa fungsi promosi, antara lain:
1. Informing (memberikan informasi)
Promosi merupakan sarana untuk mengenalkan produk kepada para konsumen. Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.
Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan kepada konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada.
2. Persuading (membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.
3. Reminding (mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen.
4. Adding value (menambah nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
5. Assisting (mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wirausaha sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif.
Sumber Pustaka
Kurniati, Enung, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 12". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Selasa, 16 Maret 2021
Perencanaan Pengembangan Usaha
Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau seorang wirausaha yang membutuhkan pandangan kedepan, motivasi dan kreativitas. Pada umumnya, pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya harus mampu melihat suatu peluang dimana orang lain tidak mampu melihatnya, menangkap peluang dan memulai usaha (bisnis), dan menjalankan bisnis dengan berhasil.
Perencanaan pengembangan usaha antara lain:
1. Mengatur proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan pengadaan peralatan usaha untuk mencapai tujuan
2. Keseluruhan proses hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditentukan
3. Sebuah selling document tertulis yang disiapkan dan mengungkapkan daya tarik, serta harapan sebuah usaha atau bisnis kepada penyandang dana potensial.
4.Perkembangan sistematis dari program tindakan dan ditujukan pada pencapaian tujuan usaha yang telah disepakati dengan proses analisis, dan seleksi di antara kesempatan-kesempatan pengembangan usaha yang ada.
Agar bisnis dapat berjalan lancar dan sukses, dibutuhkan perencanaan yang matang dan kesiapan dalam menghadapi berbagai hal yang tidak terduga. Kalian juga harus memiliki skill manajerial yang mumpuni. Berikut ini adalah langkah-langkah pengembangan usaha, antara lain:
1. Well organized
Pengaturan atau pengorganisasian yang terencana akan banyak membantu kalian dalam menyelesaikan berbagai tugas sehingga kalian bisa memantau tugas atau tahapan yang sudah selesai dilakukan. Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah dengan membuat daftar kerja atau to do list. Buatlah daftar kerja berdasarkan prioritas atau tingkat kepentingan usaha, kemudian berilah tanggapan jika suatu tugas sudah selesai. Dengan demikian, kalian dapat mengevaluasi dan memastikan tidak ada tugas yang terlewatkan.
2. Mencatat semua hal secara menyeluruh
Sebuah bisnis hendaknya memiliki rekaman proses bisnisnya secara menyeluruh atau detil. Data yang menyeluruh ini akan sangat membantu kalian untuk meninjau perkembangan bisnis, mengetahui adanya kekurangan dalam sebuah proses, atau mengembangkan strategi baru.
3. Menganalisa kompetitor bisnis
Kompetisi atau persaingan memang tidak bisa dipisahkan dari sebuah proses usaha. Namun dengan adanya kompetisi ini maka akan mendorong pengusaha untuk terus melakukan inovasi atau membuat berbagai terobosan terbaru. Jangan takut untuk belajar dari kompetitor kalian. Bisa jadi kompetitor memiliki strategi atau langkah yang bisa menginspirasi kalian.
4. Memahami resiko
Setiap bisnis pasti memiliki resiko. Tetapi dengan melakukan penghitungan resiko yang tepat, kalian dapat meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dengan memahami resiko yang mungkin terjadi, akan membuat kalian lebih siap menghadapi segala resiko, dengan memiliki berbagai strategi yang siap untuk diterapkan.
5. Berpikir kreatif
Gunakan daya imajinasi Kalian untuk mengerjakan berbagai hal secara kreatif. Kreatifitas sangat dibutuhkan dalam sebuah perjalanan usaha demi memenangkan kompetisi pasar. Berpikir keatif dengan bersedia menampung ide-ide cemerlang, dan terus menambah wawasan dapat kalian gunakan untuk mengembangkan usaha kalian.
6. Fokus
Saat kalian membangun bisnis, tidak serta merta kalian akan mendapatkan penghasilan yang besar. Ada banyak hal yang harus kalian kerjakan agar bisnis kalian terus tumbuh. Tetap fokus pada tujuan kalian akan membuat kalian dapat mengelola usaha dengan baik.
7. Berkorban
Dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa agar usaha dapat berkembang dengan pesat. Mengorbankan waktu istirahat, kenyamanan, kesenangan sendiri merupakan bentuk pengorbanan yang harus kalian hadapi. Namun, setelah kalian menemukan ritme bisnis yang tepat, kalian perlahan-lahan
dapat membangun kembali keseimbangan antara kehidupan pribadi kalian dengan bisnis.
8. Pelayanan yang baik
Mengelola bisnis tidak hanya semata-mata mengutamakan masalah mutu produk saja. Hal penting yang tidak boleh diabaikan adalah layanan pelanggan. Bagian ini tidak hanya menerima keluhan pelanggan dan memberikan solusi semata, namun juga harus bisa mengedukasi konsumen dengan baik. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen Kalian akan terus kembali menggunakan produk Kalian.
9. Konsisten
Konsistensi merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah bisnis. Saat Kalian melakukan apa yang sudah ditetapkan dalam perusahaan secara konsisten, meskipun hal yang sederhana, maka konsistensi tersebut akan mengarahkan Kalian pada kesuksesan di masa datang. Konsisten dalam berperilaku baik akan membentuk kebiasaan yang positif pula. Selain itu Kalian juga dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Kesuksesan sebuah usaha tidak datang dalam sekejap. Diperlukan perjuangan dan waktu untuk mewujudkannya. Membangun sebuah usaha hingga meraih kesukseskan mensyaratkan kerja keras, fokus, ketekunan, dan dispilin waktu yang tinggi.
Sumber Pustaka
Vini Anggalia, Rossa, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 12". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Rabu, 10 Maret 2021
KARAKTERISTIK JENIS DAN BAHAN KERAJINAN
Banyak orang mengagumi suatu hasil kerajinan. Biasanya hasil kerajinan tersebut dikagumi karena detailnya yang rumit, idenya yang unik, maupun makna filosofisnya yang menyentuh hati. Kerajinan dapat dibuat dari kayu, plastik, kain atau bahan-bahan sampah limbah yang sudah tidak digunakan. Ditangan-tangan yang kreatif bahan tersebut dapat diubah menjadi suatu benda bernilai ekonomis.
Kerajinan merupakan suatu proses untuk membuat produk dengan menonjolkan fungsinya untuk dipakai maupun sebagai pajangan dengan nilai estetika yang indah. Semakin tinggi kualitas bahan dan rumit proses pembuatannya, maka kerajinan akan dijual dengan harga yang semakin mahal pula. Menurut Kadjim (2011:10) kerajinan adalah usaha yang dilakukan secara konstan dengan tekun, gigih, cekatan, dedikasi tinggi, serta memiliki daya juang untuk maju dalam membuat suatu karya.
Pada dasarnya, kerajinan memiliki dua fungsi, yaitu fungsi pakai dan fungsi hias. Kerajinan fungsi pakai adalah kerajinan yang hanya mengutamakan kegunaan dari benda yang dihasilkan tersebut dan memiliki nilai estetika sebagai tambahan agar lebih menarik. Sedangkan kerajinan fungsi hias adalah kerajinan yang mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan fungsi pemakaian dari barang tersebut. Kerajinan fungsi hias dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dengan memperhatikan nilai estetika tertentu.
Nilai estetik dalam kerajinan fungsi hias dilihat dari segi bentuk,warna ragam hias, dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan aneka ragam bentuk, sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi. Kerajinan fungsi hias juga dapat dimodifikasi sedemikian rupa agar menciptakan nilai lebih pada benda tersebut. Modifikasi adalah mengubah,mengayakan, menambah atau menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur ulang komposisi warna, motif, dan menciptakan karya baru yang sangat berbeda dari asalnya.
Bahan Pembuat Kerajinan
a) Bahan Alami
Bahan alami merupakan bahan yang didapat langsung dari alam. Bahan alami tersebar di alam, baik di darat, di bawah tanah, maupun di bawah laut. Bahan alam yang dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya tanah liat, serat, batu, kayu, bambu, rotan, kulit, logam, batu, atau kerang-kerangan.
b) Bahan Buatanjuga dapat dibuat dari bahan limbah. Bahan limbah dibagi menjadi dua jenis yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang dapat dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk, contohnya kulit jagung, kertas/kardus, jerami, sisik ikan, cangkang kerang, tempurung kelapa. Sedangkan Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa membusuk, contohnya karet ban, plastik, kaleng, stereofoam, kaca, logam, pecahan keramik.
Contoh dari kerajinan fungsi bahan limbah adalah lukisan dari sisik ikan, atau bunga dari kulit jagung.
Selasa, 09 Maret 2021
Komponen Perhitungan Titik Impas (Break Even Point)
Break even point memiliki beberapa komponen-komponen pendukung sebagai dasar perhitungan, komponen perhitungan tersebut meliputi:
1. Fixed Cost (Biaya Tetap)
Komponen ini merupakan biaya yang memiliki nilai tetap atau konstan (tidak berubah) walaupun ada maupun tidak ada dalam sebuah kegiatan produksi.
Contoh biaya fixed cost adalah biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, uang sewa gedung, pajak bangunan, dan asuransi yang dibayar setiap bulanan atau tahunan. Biaya-biaya tersebut tetap ada atau harus dibayar meskipun perusahaan sama sekali tidak menghasilkan output barang atau jasa.
2. Variable Cost (Biaya Variabel)
Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variable cost pasti akan meningkat.
Berbeda dengan Fixed Cost, Variable Cost merupakan biaya yang tidak perlu dibayar apabila perusahaan tidak menghasilkan output sama sekali. Atau dengan kata lain, Biaya Variabel adalah biaya atau pengeluran yang dapat berubah apabila jumlah barang dan jasa yang dihasilkannya juga berubah (berubah naik atau turun). Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik.
Contoh kasus untuk kedua biaya tersebut:
Perusahaan XXYY memiliki biaya tetap untuk sewa gedung sebesar Rp. 50 juta per bulan yang digunakan untuk memproduksi kotak makanan. Jika perusahaan tidak dapat memproduksi kotak makanan untuk bulan tersebut, perusahaan tetap saja harus membayar Rp. 50 juta yang digunakan untuk sewa gedung ini. Di sisi lain, apabila perusahaan berhasil memproduksi 2 juta kotak makanan, biaya sewa gedung ini tetap sama yaitu Rp. 50 juta juga. Sedangkan biaya Variabel akan berubah dari 0 menjadi 200 juta (contohnya biaya variabel Rp. 100 per 1 unit kotak makanan).
3. Selling Price
Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
Sumber Pustaka
Selasa, 23 Februari 2021
Pengertian Break Even Point/Titik Impas
Sumber gambar : stevenaitchison.co.uk
Mau berhasil kok takut gagal! Kuno!, sepintas ucapan tokoh wirausahawan ternama Bob Sadino begitu menohok dan berhasil menggelitik hati kita dalam membangun sebuah usaha. Namun apakah kegagalan tidak dapat diminimalisir? Apakah kegagalan justru dapat membuat kita semakin menguatkan tekad kita dalam menjalani sebuah bisnis dan usaha?.sebagai seorang wirausaha ataupun calon wirausaha kalian harus dapat memperhitungkan segala bentuk kemungkinan yang akan terjadi, salah satunya adalah memperhitungkan adanya titik impas (Break Even Point). Break even point yang kemudian disingkat BEP dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana sebuah usaha di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian atau dengan kata lain pada keadaan itu keuntungan atau kerugiaan sama dengan nol. Jika sebuah usaha dalam proses penjualannya hanya cukup untuk menutup biaya variable dan sebagian biaya tetap, maka usaha tersebut menderita kerugian begitupun sebaliknya. Lalu apa yang dimaksud dengan biaya variable dan biaya tetap? Apa saja komponennya? Mari kita bahas satu persatu.
Sebelum kita masuk ke materi lebih jauh maka kalian harus mengetahui dahulu manfaat yang didapat ketika kita melakukan perhitungan BEP, manfaat tersebut antara lain:
1. Sebagai alat perencanaan dalam menghasilkan laba produksi
2. Sebagai bahan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan.
3. Sebagai alat dalam mengevaluasi laporan laba dari sebuah usaha secara keseluruhan
4. Sebagai alat pelaporan yang mudah dibaca dan dimengerti.
Berikut ini adalah beberapa pengertian BEP atau Definisi BEP (Break-even Point) menurut para ahli.
Pengertian BEP menurut Yamit (1998:62), Break Even Point atau BEP dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC).
Pengertian BEP menurut Mulyadi (1997:72), impas adalah suatu keadaan dimana suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi, dengan kata lain suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan (revenue) sama dengan jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
Pengertian BEP menurut Simamora (2012:170), BEP atau titik impas adalah volume penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi bersih.
Pengertian BEP menurut Garrison (2006:335), Break even point adalah tingkat penjualan dimana laba sama dengan nol, atau total penjualan sama dengan total beban atau titik dimana total margin kontribusi sama dengan total beban tetap.
Pengertian BEP menurut Hansen dan Mowen (1994:16), ”Break Even Point is where total revenues equal total costs, the point is zero profits” atau dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi Break even point adalah di mana total pendapatan biaya total yang sama, intinya adalah nol keuntungan.
Pengertian BEP menurut Harahap (2004), Break even point adalah suatu kondisi perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian artinya semua biaya biaya yang telah dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk.
Permasalahan Usaha Kerajinan Pasar Global dan Solusinya
Beberapa permasalahan yang sering muncul dalam evaluasi usaha beserta solusinya antara lain:
1. Minimnya Modal Usaha
Jadi Permasalahan UKM Paling Mendasar Permasalahan UKM paling utama adalah minimnya modal usaha. Akibatnya, para pengusaha tidak bisa menaikkan jumlah produksinya untuk mencapai omzet lebih banyak.
Cara Mengatasi: Jika kalian mengalami masalah ini, solusi yang bisa kalian terapkan untuk mengumpulkan modal usaha adalah kalian bisa memanfaatkan berbagai lembaga pendanaan yang menawarkan modal pembiayaan berbasis sistem equity crowd funding. Melalui fasilitas ini, kalian bisa mendapatkan modal usaha dari orang-orang yang berminat untuk membiayai suatu usaha skala kecil menengah (UKM).
2. Kurang Tahu Bagaimana Cara Membesarkan Bisnis
Permasalahan UKM selanjutnya adalah minimnya pengetahuan pengusaha UKM tentang manajemen bisnis yang baik. Banyak pelaku UKM hanya fokus memproduksi barang, dengan tidak memikirkan bagaimana strategi ekspansi bisnisnya lebih besar lagi. Akibatnya, pengusaha UKM kesulitan dalam meningkatkan level bisnisnya. Usaha yang mereka jalankan tidak berkembang dan omzet yang didapat tidak mengalami kenaikan.
Cara Mengatasi: Agar kalian selalu up to date dengan perkembangan strategi bisnis terbaru, satu-satunya cara yang harus kalian lakukan adalah banyak membaca dan belajar. Kalian bisa belajar dari pengalaman yang dibagikan oleh banyak pebisnis dunia maupun lokal dari berbagai buku, situs berita, jejaring sosial, atau melalui seminar, workshop, dan lain-lain. Selain itu, kalian juga sangat disarankan untuk bergabung ke suatu komunitas bisnis yang dapat mempertemukan kalian dengan banyak praktisi bisnis lainnya. Dengan begitu, kalian bisa saling berbagi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman usaha kalian lebih luas lagi.
3. Kurangnya Inovasi Produk
Dalam meningkatkan daya saing bisnisnya, seorang pengusaha UKM juga sering mengalami kendala dalam melakukan inovasi produk. Salah satu penyebab sulitnya produk UKM bersaing di pasar mancanegara adalah rendahnya daya saing produk. Apalagi, jika dihubungkan dengan harga yang ditawarkan, produk UKM Indonesia masih jauh dari kualitas yang ditawarkan produk luar negeri.
Cara Mengatasi: Untuk meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang. Agar produk kalian dilirik, kalian harus menawarkan produk inovatif yang berbeda dengan produk sejenis lainnya. Jika kalian kesulitan dalam melakukan inovasi produk, maka kuncinya adalah jangan pernah berhenti mencoba. Cobalah melakukan inovasi produk dengan menerapkan formula atau cara produksi yang baru. Kalian juga harus membuka diri dan bergabung dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Kementrian Koperasi dan UKM serta perusahaan-perusahaan yang memberi perhatian khusus kepada UKM. Selain aktif mengikuti pelatihan, pelaku UKM juga harus aktif dalam menganalisa produk kompetitor. Hal ini penting dilakukan untuk menganalisa harga, tren bisnis, serta mencari ide inovatif yang bisa kalian terapkan untuk produk kalian.
4. Kesulitan Mendistribusikan Barang
Permasalahan UKM selanjutnya terletak pada masalah pendistribusian barang. Selama ini banyak pelaku UKM kekurangan channel dalam mendistribusikan produknya. Kebanyakan hanya fokus mendistribusikan barang kepada beberapa kolega dan pengepul yang dikenalnya saja. Tentu cara pemasaran seperti ini masih sangat sederhana dan jangkauannya belum terlalu luas.
Cara Mengatasi: Aktiflah mengikuti pameran produk yang diadakan berbagai lembaga pemerintah, swasta, maupun komunitas. Cara ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar kalian. Selain itu, cobalah melakukan kerjasama dengan berbagai merchant/outlet yang bisa membantu memasarkan produk Kalian di toko mereka. Dengan demikian, pendistribusian produk kalian bisa lebih luas dan menjangkau pasar yang lebih luas juga.
5. Belum Memaksimalkan Pemasaran Online
Permasalahan UKM yang kelima ini masih berhubungan erat dengan poin keempat, yaitu sulitnya mendistribusikan barang. Salah satu faktor yang menyebabkan pendistribusian barang UKM kurang meluas karena pengusaha belum melakukan pemasaran online. Beberapa pelaku UKM sudah memasarkan produknya secara online melalui media sosial, situs marketplace, dan lain-lain, akan tetapi dalam prakteknya masih kurang maksimal. Sehingga, hasil pemasaran online yang didapat pun kurang maksimal.
Cara Mengatasi: Untuk memaksimalkan pemasaran online, hal utama yang harus dilakukan pengusaha UKM adalah memilih saluran pemasaran online dengan tepat, kemudian fokus memasarkan di saluran tersebut. Misalnya: seorang pengusaha kerajinan tangan sebaiknya memasarkan produknya melalui instagram sebagai permulaan dan fokus memasarkan di satu saluran saja dan lakukan optimasi secara berkala agar pemasaran di saluran tersebut menghasilkan peningkatan. Membuka peluang reseller/ dropshipper juga tidak ada salahnya untuk kalian coba. Dengan semakin banyaknya orang yang mempromosikan produk kalian, maka peluang terjadinya penjualan pun semakin besar.
Rabu, 17 Februari 2021
Selasa, 16 Februari 2021
Komponen Evaluasi Hasil
Evaluasi usaha merupakan aktivitas yang bertujuan untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha secara prinsip ialah membandingkan rencana usaha yang dibuat sebelum kegiatan usaha tersebut dilaksanakan dengan apa yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan usaha tersebut. Suatu usaha dapat dikatakan berhasil ketika usaha tersebut dapat memenuhi segala kewajiban seperti pembayaran modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga kerja dan lain sebagainya.
Evaluasi Usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.
Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.
Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Terdapat beberapa kegunaan dari evaluasi kelayakan usaha, yaitu:
1. Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya.
2. Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan.
Beberapa komponen evaluasi hasil usaha sebagai berikut:
1. Tujuan evaluasi kelayakan usaha
Dimana evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari usaha yang dilaksanakan. Evaluasi memiliki beberapa kegunaan seperti meminimalisir kegagalan dalam investasi dan dapat memberikan peluang berhasil untuk usaha berikutnya.
2. Tahap-tahap evaluasi kelayakan usaha
Terdapat beberapa aspek dalam evaluasi kelayakan usaha yang dapat diteliti sesuai kebutuhan yaitu aspek pemasaran, teknis, keuangan, legal, dan lingkungan.
3. Monitoring dan evaluasi usaha
Perlu adanya keyakinan diri bahwa ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis sehingga usaha yang sedang dilaksanakan bisa berjalan dengan baik.
Kapan Melakukan Evaluasi Usaha
Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu:
1. Secara rutin/berkala.
Kalian bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untuk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.
2. Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha kalian. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi secara insidental sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi yang rutin, diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi.
Rabu, 10 Februari 2021
Melakukan Analisis Peluang Usaha
Proses analisis peluang usaha dapat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat). Dengan demikian kalian tidak akan gegabah mengambil keputusan. Kalian juga akan mengetahui apakah usaha tersebut bisa dijalankan ataukah harus mengganti dengan usaha lain.
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan adalah keunggulan yang dimiliki oleh usaha yang akan kalian jalankan. Kekuatan utama usaha ini bisa memengaruhi secara positif baik untuk saat ini maupun di masa mendatang. Kekuatan usaha bisa diketahui dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa saja keunggulan dari usaha kalian?
b. Apa kelebihan yang dimiliki usaha yang tidak dimiliki oleh pesaing kalian?
c. Apa saja keunikan usaha kalian?
d. Apa hal utama yang membuat usaha kalian sukses selama ini?
e. Apa saja keunggulan usaha kalian dimata konsumen
2. Weakness (Kelemahan)
Weakness merupakan kelemahan dari usaha kalian yang dapat memberikan pengaruh negatif pada perusahaan di saat ini ataupun di masa mendatang, nah untuk mengetahui kelemahan dari usaha kalian, maka kalian bisa menganalisisnya dengan beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa yang bisa diperbaiki dari usaha kalian ?
2. Apa yang sebaiknya yang harus dihindari oleh usaha kalian ?
3. Faktor apa saja yang membuat penjualan usaha menurun?
4. Apa kelemahan usaha kalian dari kacamata konsumen?
5. Apa saja sepak terjang kompetitor sehingga pesaing lebih baik dari usaha milik kalian?
3. Opportunities (Peluang)
Opportunities merupakan peluang yang dimiliki oleh sebuah usaha sehingga mempunyai kesempatan untuk dapat berkembang di masa mendatang. Pertanyaan yang bisa digunakan untuk menggali peluang usaha adalah:
1. Kesempatan apa yang dimiliki oleh usaha kalian saat ini?
2. Hal apa yang sedang tren dan sejalan dengan usaha kalian?
4. Threats (Ancaman)
Threats merupakan ancaman yang mungkin bisa menjadi kendala bagi perusahaan untuk dapat berkembang. Pertanyaan yang sesuai untuk mengetahui ancaman bagi usaha kia adalah:
1. Apa saja kendala yang dihadapi oleh usaha kalian saat ini?
2. Hal apa yang sedang atau telah dijalankan oleh kompetitor dari usaha kalian?
3. Kemajuan teknologi apa yang menjadi ancaman untuk usaha kalian?
4. Apa saja peraturan pemerintah baru yang sekiranya akan mengancam kemajuan usaha kalian?
Analisis SWOT ini setidaknya bisa membantu kalian untuk menetapkan strategi bagi usaha kalian. Metode ini juga bisa membantu menelaah keunggulan dan masalah yang terjadi dalam usaha kalian.
Mila Sughesty, Marta, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 10". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Selasa, 09 Februari 2021
Proses Produksi Kerajinan dari Limbah Berbentuk Bangun Ruang.
Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi, tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk dan estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempurnaan bentuk karya. Sedangkan aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerajinan (ergonomis). Nilai estetik karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik atau pemakai. Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis sekaligus sebagai fungsi hiasan. Berikut ini akan dibahas proses produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang, yaitu pembuatan kerajinan lampu hias dari limbah botol minuman.
Proses pembuatan karya kerajinan lampu hias dari limbah botol minuman plastik berikut ini merupakan alternatif dalam berkarya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang, kalian diharapkan mencari alternatif lain disesuaikan dengan aneka ragam limbah yang ada di daerahmu. Produksi kerajinan lampu hias dari bahan limbah botol minuman plastik di bawah ini merupakan contoh untuk menambah pengetahuanmu, tentunya masih banyak produk kerajinan dari bahan limbah lainnya yang merupakan kekayaan budaya Indonesia.
Sumber Pustaka
Rabu, 03 Februari 2021
Menggali Ide Dan Memanfaatkan Peluang Usaha
Banyak orang yang sukses berkat sebuah ide atau gagasan cerdasnya dalam memanfaatkan suatu peluang usaha. Selain kerja keras, harus ada ide-ide inovatif untuk menuju kesuksesan sebuah usaha. Oleh karenanya, sebelum memutuskan membangun sebuah konsep usaha, maka mencari, menggali dan mengeksplorasi ideide usaha sangatlah diperlukan. Berikut ini adalah 8 cara untuk menggali ide-ide usaha yang bias kalian lakukan:
1. Manfaatkan Internet dan Media Elektronik Lainnya
Di era sekarang, internet, radio, dan televisi merupakan jalur terbaik dalam memperoleh informasi, termasuk info tantang membangun bisnis. Namun internet lebih fleksibel, karena bisa kita eksplorasi kapan saja. Jadi internet merupakan jalan termudah menggali dan menemukan ide-ide usaha yang mungkin belum kita ketahui selama ini, Khususnya bagi daerah yang sudah terjangkau internet.
2. Baca Buku dan Referensi Bisnis
Ketika kalian masih bingung “harus mau buka usaha apa?” Maka buku, majalah, pamflet, buklet dan koran bisnis bisa menjadi sumber informasi yang dapat membantu anda menciptakan ide-ide bisnis yang bagus.
3. Ikuti Kegiatan Seminar Usaha
Jika buku dan internet belum dapat membantu kalian dalam menggali gagasan bisnis yang potensial, maka sesekali kalian coba ikuti seminar-seminar tentang bisnis dan kewirausahaan. Di sana kalian akan mendapat ilmu dan mentor yang berpengalaman dalam membangun usaha
4. Mengamati Lingkungan Sekitar (Survey Langsung)
Salah satu cara menggali ide-ide usaha adalah dengan melakukan pengamatan atau survey langsung ke lingkungan sekitar. Perhatikanlah apa saja kebutuhan orangorang yang bisa menjadi peluang usaha atau amati adakah bahan-bahan atau sumber daya yang tak berguna yang bisa menjadi barang ekonomis. Perhatikan , lihat, pikirkan, dan renungkan. Hal ini akan membuat kalian menemukan ide usaha yang brilian.
Analisa Peluang Usaha
Sebelum memulai sebuah usaha, kalian memerlukan sebuah analisa peluang usaha. Analisis peluang usaha adalah suatu analisis yang bertujuan mengetahui apakah usaha yang tersebut dapat dikerjakan, dilaksanakan dan memberikan keuntungan di kemuadian hari. Tujuan analisis peluang usaha ini adalah untuk mendukung kesuksesan sebuah bisnis di masa mendatang, jika kalian melakukan analisa peluang usaha, bisnis kalianpun dapat dijalankan tanpa mengalami banyak kendala.
Adapun manfaat yang bisa kalian dapatkan degan melakukan analisis peluang usaha diantaranya adalah:
1. Mencegah kerugian atau kebangkrutan usaha Anda.
2. Mengetahui produk atau jasanya jika dibutuhkan oleh pasar setempat.
3. Mengetahui minat konsumen akan produk atau jasa yang akan ditawarkan.
4. Mengetahui rugi laba ketika berbisnis.
5. Menetapkan teknik pemasaran yang tepat.
6. Mengetahui berapa lama usaha dapat berjalan.
7. Mengetahui jika usahanya memang layak dijalankan.
8. Mengetahui persaingan yang terjadi di pasar.
Mila Sughesty, Marta, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 10". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Selasa, 02 Februari 2021
Industri kreatif
Industri kreatif memang industri yang tiada batas, wirausaha kerajinan bahan limbah adalah salah satu contohnya. Jika kamu adalah seorang yang kreatif, tidak ada salahnya untuk mencoba kewirausahaan ini. Selain bisa bermanfaat untuk manusia, kewirausahaan ini pun bermanfaat bagi lingkungan. Sebab dalam proses kerajinan bahan limbah, itu berarti kamu akan memanfaatkan sampah atau limbah yang mencemari lingkungan. Kamu mendaur ulang sampah yang tidak ada harganya mejadi barang baru yang bisa bermanfaat dan memiliki nilai tersendiri. Tertarik untuk melakukannya? Sebelumnya mari kita pahami dulu ya, beberapa jenis aneka produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang.
Aneka Jenis Kerajinan Bahan Limbah Secara umum, terdapat dua jenis kerajinan bahan limbah yang bisa dibuat.
1. Kerajinan Bahan Limbah Bangun Datar Seperti namanya, kerajinan ini memanfaatkan limbah yang memiliki permukaan datar yang tidak memiliki ruang. Hasil karya kerajinan ini pun berbentuk dua dimensi.
2. Kerajinan Bahan Limbah Bangun Ruang Sedangkan kerajinan bahan limbah bangun ruang adalah kerajinan yang membentuk ruang tiga dimensi. Kamu bisa melihatnya dari segala sudut.
Jenis Kerajinan Limbah Berdasarkan Output Lalu jenis kerajinan bahan limbah berdasarkan output produknya terdiri dari.
a. Interior
Hasil dari kerajinan bahan limbah ini berupa benda yang disimpan atau digunakan di dalam ruangan atau rumah.
Contoh :
Sumber Pustaka
Pengertian produksi dan sistem produksi
Rabu, 20 Januari 2021
Selasa, 19 Januari 2021
Teknik dalam menciptakan ide Usaha yang hebat
1. Stimulasi Acak
Proses penemuan ide dapat menjadi mudah dengan melatih otak kita menggunakan beberapa latihan agar terlatih dalam merespon segala sesuatu dan menjadikannya trigger (pemantik) untuk menemukan ide. Salah satu cara bagaimana kita dapat memiliki ide kreatif adalah dengan menggunakan pola stimulasi acak yang di gagas oleh Edward de Bono, seorang psikolog penemu proses berpikir lateral dan paralel (the inventor of lateral and parallel thinking) pada tahun 1968.
Stimulasi Acak (Random Input) adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh keterampilan berpikir kreatif, ini merupakan teknik berpikir secara lateral dimana otak akan dirangsang untuk menemukan ide dengan mengaitkan beberapa input-an yang sebelumnya secara acak disusun. Salah satu latihan yang dapat kita lakukan dengan teknik ini misalnya:
1. Menuliskan sejumlah kata sifat, kata kerja dan kata benda yang berhubungan dengan usaha (misal:kopi, es teh, minum, makan, bakar, pulang, tempat, dingin, panas, manis dsb)
2. Kita dapat memulai latihan dengan menghubungkan sesuatu yang awalnya tidak ada hubungannya sama sekali, seperti kata kopi dan bakar.
3. Berusahalah untuk menghubungkan kata tersebut dengan masalah yang dihadapi atau pemecahan(solusi) yang ingin dilakukan.
4. Ingat! kalian harus mulai membuat hubungan dari kata tersebut bagaimanapun caranya.
5. Contoh solusi, saya akan buat sebuah produk Kopi Bakar dimana produk tersebut berbeda cara penyeduhan dan penyajiannya.
6. Kalian juga dapat bereksperimen dengan menulisakan kata-kata yang jauh dari hubungan usaha itu sendiri.
2. Design Thinking
Dalam membangun sebuah ide usaha yang menarik dan sesuai kebutuhan pasar kita juga dapat menggunakan beberapa teknik lain seperti mengadopsi cara berpikir seorang desainer dalam mengerjakan proses bekerja kreatifnya. Metode ini disebut dengan “Design Thinking”, sebuah pendekatan yang berorientasi/berpusat terhadap kebutuhan manusia sebagai user/ consumen dalam menciptakan ide dan inovasi baru.
Inovasi merupakan sebuah keberhasilan dalam menemukan sebuah cara baru atau pengembangan baru dalam mengubah proses, perilaku, hingga fungsi, sehingga konsumen dapat merasakan manfaat yang lebih besar dari yang sebelumnya.
Design Thinking menjadi salah satu tools yang selalu digunakan IDEO sebuah perusahaan desain dan konsultasi sejak tahun 1978 dalam mengembangkan produk-produk inovatif. Pada 1980, Steve Jobs CEO Apple Inc. meminta IDEO mengembangkan sebuah perangkat mouse untuk komputer baru mereka yang diberi nama “Lisa”. Tim desain IDEO meninggalkan mekanisme mahal yang ditemukan pada mouse sebelumnya dan menggantinya dengan komponen yang lebih mudah dibuat yang masih digunakan di hampir semua mouse mekanis yang diproduksi saat ini.
Sumber Pustaka
Penugasan Mandiri
Penugasan Mandiri
Coba kalian cari refensi produk kerajinan disekitarmu kemudian kalian klasifikasikan produk tersebut berdasarkan kebutuhan dan keinginan,
PERBEDAAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN PASAR GLOBAL
Perencanaan kerajinan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar global agar barang yg di buat dapat menarik perhatian konsumen agar dapat menjadi produk saingan di pasar dan di beli oleh konsumen.
Contohnya kerajinan berdasarkan kebutuhan dan keinginan adalah
1. Produk kerajinan dari bahan limbah akar kayu jati dari Situbondo, Jawa Timur yang berhasil menembus pasar ekspor terutama Prancis dan Jepang
2. Sepatu Tegep Boots dari Bandung sudah berhasil diekspor ke berbagai negara seperti Australia hingga Jerman.
3. Produk kain kerajinan tenun lidi dari Ciamis diekspor ke Belanda.
Sumber : https://brainly.co.id/
Lalu, apakah perbedaan dari kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan tidak akan lepas dari kehidupan sehari-sehari. Sedangkan keinginan adalah segala kebutuhan lebih terhadap barang ataupun jasa yang ingin dipenuhi setiap manusia pada sesuatu hal yang dianggap kurang. Keinginan tidak bersifat mengikat dan tidak memiliki keharusan untuk segera terpenuhi.
Perhatikan tabel berikut ini !
Berdasarkan tabel di atas, secara sederhana dapat kita simpulkan, jika kebutuhan adalah sesuatu yang harus dimiliki manusia karena tingkat keperluan atau urgensinya yang tinggi. Jika seseorang memiliki kebutuhan terhadap barang atau jasa, biasanya hal paling penting yang menjadi pertimbangan adalah manfaat yang dapat diambil dari barang atau jasa tersebut beserta fungsinya.
Keinginan berada di sisi lain, biasanya bersifat subjektif, tidak terlalu berpengaruh pada kelangsungan hidup seseorang. Pemenuhan terhadap ‘keinginan’ biasanya bersifat kepuasan semata dan cenderung menyesuaikan terhadap selera individu. Keinginan bisa bersifat positif jika pemenuhannya memberi nilai tambah atau memberi dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan yang telah tercapai.
Sumber Pustaka
Vini Anggalia, Rossa, 2020. " Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA/SMK Kelas 12". Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Kamis, 14 Januari 2021
Memahami dan Menentukan Perbandingan Dua Besaran
“Libur telah tiba!” seru Nadia saat liburan sekolah tiba. Libur kali ini,
Nadia dan keluarganya pergi ke Pulau Merah, Banyuwangi. Di sana, pasir pantai tampak
bersih karena tidak ada sampah. Untuk mengingat saat-saat bahagia, Nadia
berfoto bersama keluarganya. Nadia merasa senang meskipun tidak semua
keluarganya mau difoto karena sedang berteduh di pinggir pantai.
Dari
foto di atas, Nadia memperoleh informasi bahwa terdapat 9 laki-laki dan 7
perempuan yang ada di foto. Nadia menceritakan tentang foto tersebut kepada
teman-temannya sebagai berikut.
1. Tujuh dari enam belas orang yang ada di foto adalah
perempuan.
2. Perbandingan banyak laki-laki dan perempuan di foto
adalah 9 berbanding 7.
3. Banyak laki-laki di dalam foto adalah dua lebih banyak
daripada perempuan.
Menurut kalian, manakah yang sesuai untuk menyatakan perbandingan banyak laki-laki terhadap banyak perempuan di foto keluarga Nadia? Mengapa?
Untuk membandingkan bilangan dengan tepat, pelajari kegiatan
berikut untuk menyelidiki berbagai cara. Selama kalian menyelesaikan masalah,
perhatikan bagaimana perbedaan cara dalam membuat perbandingan akan memberikan pesan
yang berbeda pula pada bilangan yang dibandingkan.
Sumber Pustaka
Matematika / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- .
Edisi Revisi Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017